Wasiat Abu Bakar Ash Shiddiq R.a kepada Umar Ibn Khattab R.a


Ibnu Asakir mengeluarkan dari Salim bin Abdullah bin Umar, dia berkata, “Ketika Abu Bakar Ash Shiddiq R.a menghadapi ajalnya, maka dia menulis wasiat, yang isinya:

‘Bismillahir-rahmanir-rahim.
Ini adalah surat wasiat dari Abu Bakar pada akhir hayatnya di dunia, yang bersiap-siap hendak keluar dari dunia, yang merupakan awal masanya menuju ke akhirat dan yang bersiap-siap untuk memasuki akhirat, yang pada saat-saat seperti inilah orang kafir mau beriman, orang durhaka mau bertakwa dan pendusta mau menjadi jujur, aku telah memilih pengganti sesudahku, yaitu Umar bin Al-Khaththab.
Kalau dia berbuat adil, maka memang itulah yang kuharapkan darinya.
Namun jika dia semena-mena dan berubah, maka kebaikanlah yang kuinginkan dan aku tidak mengetahui yang ghaib.
Adapun orang-orang yang berbuat aniaya akan mengetahui dimana mereka akan dibalikkan.’

(Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Kanzu, 3:146. )

Ibnul-Mubarak, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Jarir dan Abu Nu’aim meneluarkan dari Abdurrahman bin Sabith, dia berkata, Sebelum ajal tiba, Abu Bakar Ash Shiddiq R.a memanggil Umar bin Khattab R.a, lalu dia berkata kepadanya,

“Wahai Umar, bertakwalah kepada Allah Swt, dan ketahuilah bahwa Allah Swt telah menetapkan amalan yang harus dikerjakan pada siang hari, dan Dia tidak menerimanya jika dikerjakan malam hari, dan Allah Swt telah menetapkan amalan yang harus dikeriakan pada malam hari, dan Dia tidak menerimanya jika dikerjakan pada siang hari.
Sesungguhnya Allah Swt juga tidak nienerima yang sunat sebelum yang wajib dikerjakan.”

(Begitulah yang disebutkan di dalarn Al-Kanzu, 4:363)

Ibnu Sa’d mentakhrij dari AI-Muththalib bin As-Sa’ib bin Abu Wada’ah R.a, dia berkata, “Abu Bakar menulis surat kepada Arw bin Al-Ash, yang isinya: ‘Aku sudah menulis surat kepada Khalid bin AI-Walid agar dia bergabung ke pasukanmu dan membantumu. Jika dia sudah datang, maka bergaullah yang baik, jangan merasa lebih tinggi darinya, jangan memutuskan perkara sendirian karena engkau merasa lebih tinggi darinya dan dari yang lain, bermusyawarahlah dan janganlah berselisih dengan mereka.
(Begitulah yang disebutkan di dalam AI-Kanzu, 31133.)

Tinggalkan komentar